CINTA RUPIAH: 1 Rupiah = 1 Dolar Amerika


Jujur aku sangat mencintai Rupiah, tapi sayangnya Rupiah tidak mencintaiku. Buktinya belum genap tengah bulan Rupiah pelan-pelan sudah meninggalkanku. Buat bayar anak sekolah, buat memenuhi kebutuhan sehari-hari, habis sudah. Tapi kata orang bijak, cinta itu tidak harus memiliki. Aku manggut-manggut saja mendengar kata-kata orang bijak tersebut, biar dikira paham atau pintar begitu. Atau barangkali karena Rupiah tidak diberi bahan pengawet sehingga tidak awet di kantongku. Coba kalau diberi formalin, barangkali bisa bertahan lebih lama dikantongku he..he..

Kalau kita mencinta seseorang atau sesuatu maka kita akan menjaga yang kita cintai tersebut agar selalu terjaga dengan baik. Kita akan menjaga perasaannya agar tidak terluka. Kita akan menempatkannya pada tempat yang kita anggap paling baik dan terhormat. Kita akan selalu berusaha untuk menjaga kehormatannya. Jadi kalau ada orang yang bukan muhrimnya mengajak kita berbuat yang melanggar susila atas nama cinta berarti itu dusta, cintanya palsu, hanya untuk memuaskan syahwatnya saja. Demikian juga kalau kita menyatakan bahwa kita mencintai Rupiah, sudah selayaknya kita menempatkannya pada tempat yang layak. Bukan berarti terus kita menempatkan Rupiah dalam kotak kaca yang tidak bisa disentuh. Akan tetapi rasa cinta kita kepada Rupiah menurutku dapat diwujudkan dengan berusaha mendudukkan nilai Rupiah sejajar dengan mata uang negara lain. Artinya kurs Rupiah satu banding satu dengan mata uang negara lain.

Sebagai bangsa yang memiliki sumber daya alam melimpah, sumber daya manusia yang banyak serta keluasan wilayah yang besar, menjadikan bangsa Indonesia memiliki potensi untuk bisa menjadi bangsa yang besar. Semua yang kita miliki tersebut membuat negara lain berduyun-duyun datang ingin memiliki negara di khatulistiwa ini. Tentu kita masih ingat cerita bagaimana bangsa Spanyol dengan armadanya bersusah payah mencari rempah-rempah. Dengan perjuangan dan pengorbanan yang tidak sedikit, mereka berjuang mengarungi lautan luas. Berapa banyak sudah nyawa yang melayang untuk dapat menemukan asal muasal rempah-rempah. Semua itu demi mendapatkan rempah-rempah yang mereka butuhkan. Besarnya jumlah penduduk kita juga menjadi target pasar yang menggiurkan bagi negara lain. Kita selama ini berpikir bahwa dengan kurs yang rendah akan menjadikan barang kita lebih mudah terjual. Dengan kurs yang rendah, kita juga berharap banyak wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia membelanjakan uangnya. Bisa jadi pikiran tersebut benar adanya. Namun sampai kapan kita akan menjual atau menghargai milik kita dengan harga rendah. Karena konsumen akan semakin pintar dan mencari mutu barang bukan sekedar mencari barang murah. Apakah tidak lebih baik kalau kita mulai berpikir untuk membuat barang yang bermutu tinggi sehingga konsumen dari manca negara begitu tergila-gila dengan barang kita, berapapun harganya tidak menjadi masalah. Tentu harga yang masih dalam batas kewajaran. Buatlah barang kita menjadi barang yang tinggi mutunya, lebih tinggi kualitasnya dibanding negara lain.

Dengan kekayaan yang kita miliki seharusnya kita tidak terlalu banyak mengimpor barang, semua bisa kita penuhi dari sumber daya alam yang kita miliki. Kita hanya mengimpor barang yang memang benar-benar kita butuhkan saja. Sungguh sangat tidak masuk diakal kalau sementara kita memiliki kekayaan alam yang berlimpah namun kita juga banyak mengimpor barang dari negara lain. Kita bisa mengolah semua kekayaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan seluruh bangsa ini. Percayalah kita sanggup mengolah sumber daya yang kita miliki dengan baik. Sudah banyak sarjana teknik yang kita miliki baik lulusan dalam maupun luar negeri yang sanggup mengelola semuanya.

Jangan lupa bahwa kita pernah kok membuat pesawat terbang, kalau membuat pesawat terbang bisa logika berpikirnya tentu membuat kapal laut buka hal yang sulit apalagi membuat mobil tentu mudah saja bagi kita. Hanya permasalahannya mau atau tidak. Bangsa kita sebetulnya sangat kreatif. Namun seharusnya tidak hanya berhenti dengan membuat barang kw bermutu rendah. Mari kita buat barang kw bermutu tinggi, lebih tinggi mutunya dari barang yang kita contoh. Jepang bisa maju seperti sekarang ini asal mulanya juga mencontoh barang-barang dari negara lain. Kamera yang mereka buat sendiri misalnya awalnya dengan membongkar kamera yang diimpor, kemudian ditiru dan dikembangkan lebih baik. Jadi tidak hanya meniru lalu selesai, namun ditingkatkan kemampuannya sehingga akhirnya Jepang bisa membuat produk-produk lebih baik dari negara lain. Dan sampai saat ini produk-produk Jepang terkenal dengan mutu yang baik.

Hal lain yang bisa kita lakukan adalah membuat destinasi wisata kita mendunia, sehingga wisatawan manca negara akan berduyun-duyun datang. Kenapa orang banyak yang mau berwisata keluar negeri padahal biayanya besar dengan selisih kurs yang besar membuat kita merogoh kocek dalam-dalam. Karena mereka mengemas destinasi wisatanya dengan baik. Infrastruktur dibangun dengan sebaik-baiknya. Pelayanan juga ditingkatkan. Kita tidak kalah kok dengan negara lain. Tapi kenapa biaya yang dibutuhkan untuk mengunjungi Raja Ampat misalnya, lebih besar dibanding kalau kita berkunjung ke Singapura. Kita pelajari mengapa hal tersebut bisa terjadi dan kita cari solusinya bersama.

Akhirnya, kalau kita bergandengan tangan, seia sekata, mempunyai keinginan dan tujuan yang sama. Persatuan dan kesatuan bangsa kita jaga dan kita pupuk terus. Dan kita selalu berpikir bahwa ini untuk kepentingan keluarga besar kita yaitu bangsa ini, tidak hanya berpikir untuk kepentingan diri dan kelompoknya saja, maka insyaallah semua cita-cita bangsa ini akan terwujud. Jadi kalau kita dengan lantang mengatakan bahwa kita mencintai Rupiah mari kita tempatkan Rupiah ditempat yang selayaknya. Yang pada ujungnya juga akan menempatkan bangsa kita menjadi bangsa yang besar dan disegani.

MEMBUMIKAN GAS BUMI: KEMANA SAJA PGN SELAMA INI?

Bagi konsumen ketersediaan barang yang dibutuhkan menjadi salah satu faktor mengapa barang tersebut dibeli atau dipilih. Sebagus apapun barang tersebut kalau langka atau bahkan tidak ada tentu tidak akan dipilih. Bagaimana mungkin kita menggunakan sesuatu barang yang tidak ada betapapun kita membutuhkannya. Misalkan ada pilihan, barang A bagus tapi tidak ada, barang B kurang bagus tapi ada, tentu konsumen akan memilih barang B karena barangnya ada. Barang A murah harganya tapi tidak ada, barang B lebih mahal tapi ada, sudah bisa ditebak walaupun mungkin terpaksa konsumen akan memilih barang B. 
Saya sebagai konsumen pengguna gas untuk rumah tangga, jujur baru mengetahui kalau ada produk yang demikian bagus. Itu pun baru mengetahui setelah ada lomba menulis blog yang diadakan Perusahaan Gas Negara (PGN) dengan tema membumikan gas bumi. Bagaimana tidak bagus, kalau gas bumi yang dihasilkan Perusahaan Gas Negara (PGN) memiliki keunggulan-keunggulan, seperti: harga yang kompetitif, pembakaran sempurna, efisiensi pembakaran tinggi, tidak perlu tempat penyimpanan, tidak perlu pengangkutan, kualitas dan kuantitas lebih terjamin, biaya operasional dan pemeliharaan rendah, kontinuitas suplai lebih terjamin, bersih dan ramah lingkungan, mampu menjangkau pengguna lebih luas. Gas bumi adalah sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan jika dibandingkan dengan minyak bumi atau batu bara sehingga efisien bagi pemenuhan kebutuhan penggunanya. Gas bumi sangat aman digunakan oleh penggunanya, hal ini disebabkan oleh sifatnya yang tidak beracun, tidak berwarna, lebih ringan dari udara dan tidak berbau. Namun sebagai tindakan pencegahan, gas bumi PGN ditambahkan suatu bahan pembau agar mudah dikenali. Jadi, barangkali saya yang kurang pergaulan atau PGN-nya yang kurang gencar dalam pemasarannya sehingga saya baru tahu sekarang. Dan sayangnya lagi, sampai saat ini jaringan gas bumi PGN belum menjangkau daerahku, Boyolali. 
Namun rupanya PGN sudah lebih banyak berusaha untuk membumikan gas bumi salah satunya dengan mengadakan lomba blog, internet marketing. Salah satu strategi pemasaran yang menurut saya cerdas karena kita sekarang berada di era milenial, era gadget, era medsos. Segala informasi bisa diperoleh melalui internet dan pemasaran melalui internet menjadi strategi pemasaran yang efektif dan efisien menjangkau kalangan lebih luas. Karena salah satu strategi pemasaran yang efektif adalah melakukan promosi dengan cara yang kreatif, konsisten dan terus menerus. PGN sudah melakukannya dengan sering menampilkan produk dan kegiatannya di medsos. Promosi efektif yang dahulu dari mulut ke mulut sekarang berganti dari cuitan ke cuitan di facebook, instagram, twitter, dan sebagainya. 
Mengenali pelanggan adalah salah satu cara untuk lebih membumikan gas bumi. Pelanggan Perusahaan Gas Negara adalah sektor pembangkit listrik, sektor industri manufaktur, sektor industri jasa dan komersial, sektor rumah tangga dan pelanggan kecil, dan sektor transportasi. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya ke konsumen sesuai dengan apa yang diinginkan akan menjadi nilai tambah tersendiri. Kerja sama dengan perusahaan pengembang perumahan misalnya akan mempercepat proses membumikan gas bumi ke masyarakat. Kerja sama dengan pengelola jalan tol akan memudahkan pemasangan jaringan pipa gas sepanjang jalan tol, tidak perlu membebaskan lahan lagi. Seperti penandatanganan Kesepakatan dan Komitmen Penggunaan Jalur Tol Trans Sumatera milik PT Hutama Karya (Persero) (HK) yang dilakukan PGN baru-baru ini untuk mengaliri pelanggan di Dumai. Atau barangkali kerja sama juga bisa dijalin dengan PT KAI yang memiliki lahan luas di sepanjang jaringan rel keretanya. Semua kerja sama itu saya yakin akan mempercepat usaha membumikan gas bumi PGN. 
Hubungan yang baik dengan konsumen menjadi strategi membumikan gas bumi yang harus selalu dijaga oleh PGN, konsumen adalah raja. Apapun keluhan konsumen harus segera ditanggapi dengan baik dan bijak serta segera dicarikan solusi yang terbaik bagi konsumen. Dalam hal ini PGN sudah membuat langkah bagus dengan membuat PGN Mobile yang bisa di download di Play Store. Apa itu PGN Mobile, PGN Mobile adalah aplikasi yang memudahkan pelanggan dalam mendapatkan informasi seputar PGN termasuk untuk calon PGN yang berminat untuk berlangganan gas PGN. Calon pendaftar yang ingin berlangganan layanan gas bumi dapat mengisi formulir yang tersedia dalam aplikasi. Selain fitur pendaftaran, pelanggan juga dapat memperoleh informasi mengenai produk-produk PGN. Konsumen juga bisa mengakses informasi jumlah tagihan gas dan pemakaiannya, serta mengetahui lokasi stasiun pengisian bahan bakar gas bumi (SPBG). PGN Mobile akan terus dikembangkan dengan kebutuhan pelanggan sebagai acuan. Semoga sukses...

#MembumikanGasBumi #PGNEnergiBaik #GasBumi #Hemat #Bermanfaat #Aman #Indonesia

Sumber pustaka: www.pgn.go.id
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba penulisan blog PGN #MembumikanGasBumi 

MEMBUMIKAN GAS BUMI MEMBANGUN KEMANDIRIAN BANGSA


"Pagi itu sekitar jam enam lebih sedikit aku berkeliling jalanan sekitar kampungku dari satu toko kelontong ke toko kelontong lainnya berburu tabung gas, hasilnya, nol besar. Kelangkaan tabung gas akhir-akhir ini memang kerap terjadi. Entah apa penyebabnya hingga gasnya menguap entah kemana meninggalkan tabung-tabung kosong yang berkerumun meringkuk di sudut-sudut toko kelontong. Kalau sudah begini harga biasanya disesuaikan.

Namun secercah sinar harapan seperti menyembul di ujung lorong yang gelap. Entah kebetulan atau tidak aku membaca lomba blog yang diadakan Perusahan Gas Negara. Setelah membaca situsnya baru aku mengetahui kalau ternyata ada alternatif lain. Jadi selama ini kemana saja aku ya....? Sampai tidak tahu ada barang yang begitu bagus gitu lho... Namun terlepas dari masalah bahwa aku baru tahu ada produk yang demikian bagus rupanya barang tersebut belum ada di daerahku. Rupanya jaringan gasnya belum melewati daerahku sehingga aku belum bisa memanfaatkannya dengan baik. Ya..., gimana dong...?

Dengan semangat meluap-luap untuk bisa lebih cepat menikmati gas yang oke punya dari Perusahaan Gas Negara, aku mencoba urun rembug yang mudah-mudahan bisa menjadi solusi yang baik dan barangkali saja bisa digunakan ataupun dimanfaatkan agar produk Perusahaan Gas Negara bisa segera dinikmati kalangan lebih luas lagi seperti tema lomba kali ini “membumikan gas bumi”. Semoga...



Bagi konsumen kemudahan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan seringkali menjadi acuan kenapa suatu barang lebih dipilih dibanding barang yang lain. Barang ini bagus tapi tidak ada, barang yang itu kurang bagus tapi ada. Ya tentu saja konsumen akan memilih barang yang ada. Aku pikir apa yang sudah dilakukan Perusahaan Gas Negara patut diacungi jempol, yaitu dengan ditandatanganinya perjanjian denganPerum Jasa Tirta II mengenai pemanfaatan aset BUMN beberapa waktu yang lalu di Kementerian BUMN (Jumat, 10 Nopember 2017). 

Dalam rangka kegiatan operasionalnya, PGN memanfaatkan lahan PJT II untuk penanaman pipa gas dan fasilitasnya di daerah Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang. Upaya ini tentu dilakukan dalam kerangka berpikir untuk lebih mendekatkan diri dengan konsumennya.


Kerja sama dengan pihak-pihak lain tentu menjadi salah satu solusi bagaimana PGN membumikan gas bumi. Barangkali bisa dikaji pula untuk melakukan kerja sama dengan PT KAI yang memiliki lahan luas di sepanjang jaringan rel kereta apinya. Sehingga PGN tidak perlu repot-repot membebaskan lahan untuk pemasangan jaringan pipa gasnya. Bisa dipikirkan pula untuk memasang pipa gas di sepanjang jalur tol Trans Sumatera, Trans Jawa maupun Trans-Trans yang lain dengan melakukan penandatangan kerja sama dengan pihak pengelola jalan tol. Apabila kerja sama dengan pengelola jalan tol bisa terwujud disamping akan mempercepat distribusi gas bumi dari sisi keamanan pipa gas juga akan lebih terjamin karena  jalan tol merupakan jalur khusus.

Alternatif lain adalah dengan membangun tandon-tandon penyimpanan gas bumi di setiap kabupaten/kota. Sambil menunggu jaringan pipa terpasang, tandon-tandon tersebut akan diisi oleh armada dari PGN yang memasok gas. Namun jangan lupa ya..., armada tersebut tentunya harus menggunakan gas bumi sebagai bahan bakarnya, sehingga lebih hemat. Tandon-tandon tersebut tetap akan diperlukan manakala jaringan sudah terpasang untuk mengantisipasi terjadinya kebocoran jaringan. Sehingga manakala terjadi kebocoran pipa gas, tidak akan mengganggu pasokan ke konsumen karena masing-masing wilayah sudah memiliki cadangan dalam tandon.

Kerja sama dengan pihak lain juga diharapkan, khususnya dengan perusahaan-perusahaan yang kerap membuat galian, seperti PAM, Telkom, dan perusahaan lain serta Pemda. Dengan kerja sama ini diharapkan tidak ada lagi hari ini PGN menggali lobang untuk pipa gasnya, besok gantian PAM menggali untuk pipa air minumnya, besoknya lagi gantian Telkom menggali, berlanjut terus dengan besoknya Pemda membuat saluran air. Nanti untuk perawatan menggali lagi, demikian terus menerus tidak henti-hentinya. Yang terjadi kemudian adalah jalan-jalan menjadi rusak, kemacetan pun terjadi. Betapa besar biaya yang dihamburkan untuk urusan gali menggali lobang ini. Yang semestinya hanya cukup satu kali saja. Harapan kami sebagai konsumen, perusahaan-perusahaan yang sering melakukan penggalian tersebut duduk bersama dengan Pemda untuk membuat terowongan bersama yang akan digunakan bersama pula. Didalam terowongan bisa dipasang semua jaringan dari banyak perusahaan sekaligus berfungsi sebagai saluran air. Sehingga kedepan tidak ada lagi terjadi gali lobang tutup lobang. 
   
Di era millenium ini untuk lebih bisa melayani konsumen dengan baik, PGN pun tidak mau ketinggalan langkah dari perusahaan-perusahaan lain yaitu dengan membuat aplikasi PGN Mobile yang bisa didownload di Play Sore. PGN Mobile menunjukkan komitmen kuat dari manajemen PGN dan jajarannya untuk selalu berusaha memberikan yang terbaik. PGN Mobile memberikan informasi tentang PGN secara singkat, pelanggan PGN, langkah-langkah menjadi pelanggan, produk dan layanan PGN, manfaat gas alam, mendeteksi kebocoran dan mitigasi gas disertakan pula menu untuk mendapatkan informasi penagihan dan lokasi statsiun gas alam. Hebat bukan...


Aku sangat berharap bisa segera mendapatkan gas bumi dari PGN yang memiliki harga kompetitif, biaya operasional dan pemeliharaan rendah, bersih dan ramah lingkungan, serta ini yang paling penting buatku adalah kontinuitas suplai lebih terjamin. Dengan menggunakan gas bumi PGN aku percaya kemandirian bangsa akan lebih bisa terwujud. Jangan sampai terjadi kita membeli gas dari Singapura yang justru tidak memiliki sumber daya alam gas sama sekali, seperti wacana akhir-akhir ini. Ayo PGN segera pasang jaringanmu di daerahku ya...kutunggu kedatanganmu...

#MembumikanGasBumi #PGNEnergiBaik #GasBumi #Hemat #Bermanfaat #Aman #Indonesia
Sumber pustaka:

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog PGN #MembumikanGasBumi

                                                                                                                                                                       

Kopi Kapal Api "Teope Begete"


Aroma Kopi Kapal Api memang beda. Mampu membuat pikiran yang suntuk jadi bening lagi. Fresh gitu loooh.. Capek nulis, obatnya ya menikmati secangkir Kopi Kapal Api buatan istri tercinta, Jelas Lebih Enak. Sudah kopinya enak dari sananya ditambah menyeduhnya dengan penuh cinta kasih, wow tambah-tambah dech nikmatnya...

Kadang-kadang aku berpikir, kenapa ya Kopi Kapal Api bisa beda dengan kopi yang lain. Apa yang membuat Kopi Kapal Api beda? Rupanya Kopi Kapal Api yang kita nikmati setiap hari dibuat dengan sangat hati-hati dan penuh cinta juga. Kenapa penuh cinta karena dimulai dari proses awal sudah mendapat penanganan yang sempurna. Sesempurna kopi buatan istriku...taelah...

Langkah demi langkah dilaksanakan dimulai dari tahap pemanenan. Tahap pemanenan menjadi tahap penting untuk memperoleh kopi yang berkualitas tinggi. Biji kopi dipilih satu per satu untuk memastikan bahwa hanya biji kopi yang matang saja yang dipanen.
       
Perpaduan biji kopi Arabika dan Robusta yang luar biasa memberikan aroma yang menyenangkan. Dipanggang dengan penuh kehati-hatian dalam mesin pemanggang yang paling mutakhir. Mesin-mesin dari Italia pun didatangkan untuk menambah mesin dari Jerman yang sudah ada menjadi bukti kesungguhan Kopi Kapal Api memberikan yang terbaik bagi penikmat kopinya. 

Proses selanjutnya adalah cara penggilingan yang tepat dan benar karena proses penggilingan akan sangat mempengaruhi cita rasa akhir. Pembuatan Kopi Kapal Api dilakukan dengan tingkat penggilingan halus yang sempurna untuk dapat memaksimalkan sensasi rasa dan aroma. Semua proses yang telah dilalui itu akhirnya dikirim dalam kemasan nitrogen untuk memastikan kita mendapatkan aroma dan kesegaran yang enak.

Yang aku suka dari Kopi Kapal Api, walaupun menjadi market leader dikategori kopi hitam dengan penguasaan pasar hingga 70% tidak membuatnya berpuas diri. Selalu saja ada inovasi yang sangat memanjakan pencintanya dengan memberikan berbagai produk varian baru. Rupanya inovasi menjadi kata kunci dari keberhasilan Kopi Kapal Api menguasai pasar. Begitu banyak varian keluaran Kopi Kapal Api sehingga para pencintanya bisa bebas memilih sesuai seleranya. 


Untuk tahun 2017 dikenalkan varian: Kapal Api Special Kemasan Sachet, Kapal Api Special Kemasan Ekonomis, dan Kapal Api White Coffee Premium. 

Kopi Kapal Api Special Kemasan Sachet adalah kopi bubuk tanpa gula, pantas di coba bagi penikmat kopi hitam. Keunggulannya terletak pada takaran yang pas untuk sekali seduh. Untuk mendapatkan secangkir kopi Kapal Api dengan aroma dan rasa yang jelas lebih enak, kita hanya perlu menuangkan air panas (90-95°C) sebanyak ±200 ml. Mudahkan bro... 


Sedangkan bagi pengusaha restoran, hotel, atau warung kopi disediakan Kopi Kapal Api Special Kemasan Ekonomis. Varian ini ditujukan untuk para pengusaha yang ingin memanjakan para pelanggannya dengan kopi berkualitas, tetapi harga yang dibandrol tetap ekonomis. Kenapa ekonomis karena hanya dengan Rp 22.000,- kita sudah bisa membuat hingga 55 gelas kopi. Soal aroma dan rasa, kita tidak perlu khawatir bro... Terbuat dari perpaduan biji kopi Arabika dan Robusta pilihan, aroma dan rasa Kopi Kapal Api Special Kemasan Ekonomis ini nendang banget tidak kalah dari kopi-kopi luar negeri dengan harga yang jauh lebih mahal. 


Kopi Kapal Api White Coffee Premium dibuat sedikit berbeda dari dua varian Kopi Kapal Api sebelumnya. Jika biji kopi yang digunakan pada Kopi Kapal Api Kemasan Sachet maupun Ekonomis adalah perpaduan biji kopi Arabika dan Robusta pilihan, maka Kopi Kapal Api White Coffee Premium memadukan kedua jenis biji kopi tersebut dengan krimer nabati. Selain itu, isi gramasi Kopi Kapal Api White Coffee Premium juga lebih banyak ketimbang dua jenis kopi sebelumnya. Oleh sebab itu, varian ini cocok untuk kita yang menyukai kopi dengan rasa yang lebih kuat dan tajam.

Semua keluaran Kopi Kapal Api Jelas Lebih Enak, namun seperti diriku yang tergila-gila dengan Kopi Kapal Api Original. Aku pikir kalian juga memiliki pilihan tersendiri. Walaupun berbeda-beda pilihan, yang pasti kopinya tetap Kopi Kapal Api. Oke bro... 

Bagiku Kopi Kapal Api laksana jala kala ide-ide berhamburan tumpah ruah tak karuan. Bagiku Kopi Kapal Api juga laksana pengikat kala ide-ide berloncatan tak tentu arah. Bagiku Kopi Kapal Api laksana pencair kala ide-ide membeku sebeku es kutub. Bagiku Kopi Kapal Api juga pengobar semangat kala sedang tertunduk lesu tak bergairah. Bagiku Kopi Kapal Api Teope Begete (Top Banget) Jelas Lebih Enak. 

#KapalApi #JelasLebihEnak #KapalApiPunyaCerita
  
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba #KapalApiPunyaCerita Blog Competition 1 November-27 Desember 2017

Mall of Sabang


www.disbudpar.acehprov.go.id


Pelaksanaan Sail Sabang 2017 yang menjadi satu rangkaian dari Sail Indonesia akan membuka mata dunia akan wisata bahari Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya jumlah peserta yang akan hadir  serta animo masyarakat untuk mensukseskan gelaran tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap gelaran acara akan mendongkrak pamor suatu wilayah apalagi kalau gelaran tersebut dikemas dengan acara yang menarik serta promosi yang tepat. Gelaran-gelaran tersebut dengan berbagai kemasan hendaknya diadakan sepanjang tahun sehingga wisatawan yang datang kapanpun tetap akan menemui hal-hal yang menarik yang bisa menjadi kenangan terindah dalam hidup mereka. Banyaknya wisatawan yang datang akan mendongkrak perekonomian masyarakat. Begitu banyak hal yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Keinginan agar gelaran Sail Sabang menjadi awal dari terwujudnya Sabang sebagai Pelabuhan Hub Wisata Bahari Internasional akan bisa terwujud manakala kita konsisten dengan langkah-langkah yang kita tempuh untuk mewujudkannya.
 Ada beberapa hal yang barangkali bisa kita lakukan bersama untuk lebih mendekatkan impian tersebut menjadi nyata. Pembangunan infrastruktur seperti pembangunan pelabuhan yang memadai, yang bisa disandari oleh kapal-kapal pesiar besar akan sangat membantu mempercepat terwujudnya mimpi tersebut disamping pembangunan sarana dan prasarana pendukung lain. Kita sudah diuntungkan dengan kedalaman pelabuhan yang mencapai 22 meter sehingga kapal-kapal pesiar besar bisa bersandar.  Kita berusaha mewujudkan semua kebutuhan, tidak hanya kebutuhan wisatawan namun juga kebutuhan kapal pesiar tersebut. Saya membayangkan pelabuhan yang bisa disandari oleh kapal-kapal pesiar besar yang membawa ribuan wisatawan serta adanya dermaga untuk berlabuhnya kapal-kapal layar. Seterusnya saya membayangkan adanya suatu mal, ya suatu mal yang barangkali bisa kita beri nama Mall of Sabang dengan arsitektur khas Sabang namun dengan sarana dan prasarana modern dan lengkap. Mal tersebut melayani semua kebutuhan logistik kapal seperti: sayur-sayuran, bahan-bahan makanan, air bersih, bahan bakar bagi kapal serta barangkali spare part kapal. Apa pun kebutuhan kapal kita penuhi, lengkap.
Di mal tersebut saya juga bisa berjalan-jalan untuk mendapatkan informasi pariwisata di seluruh Indonesia. Jadi di mal akan ada gerai-gerai dari seluruh provinsi yang ada. Gerai-gerai tersebut menyediakan segala macam informasi pariwisata masing-masing daerah. Di gerai dipajang foto-foto obyek wisata andalan yang mempesona, foto-foto budaya, makanan-makanan khas, kain-kain khas daerah, souvenir-souvenir, hotel-hotel atau resort-resort yang ada di masing-masing daerah, serta informasi untuk mencapai kesana.
Di mal di sisi yang menghadap pelabuhan kita semua bisa menikmati hidangan di semacam pujasera (pusat jajanan serba ada) yang menyediakan makanan khas nusantara dari beragam daerah. Sambil menikmati pemandangan pelabuhan dengan segala hiruk pikuknya kita bisa duduk-duduk bersantai menikmati hidangan tersebut. Kebayang-kan kita menikmati coto makasar, sop konro, rawon, sate padang, sate madura, sate buntel solo, sate tegal, rujak cingur, nasi uduk, gudeg jogja, nasi liwet, ayam taliwang, dan makanan-makanan khas nusantara yang lain ataupun makanan-makanan berbahan dasar dari hasil lolahan laut Sabang sambil melihat semburat matahari jingga tenggelam ke peraduannya. Wow, pasti suatu pengalaman yang menakjubkan dan tak terlupakan.
Saya pun membayangkan bisa bersepeda dengan sepeda yang disediakan gratis bagi wisatawan melalui jalan-jalan mulus nan lebar berkeliling menikmati keindahan pulau We. Ataupun kalau capek bisa menggunakan bis wisata gratis menuju pantai-pantai yang mempesona dengan pasir putih dan laut biru nan jernih seperti pantai Gapang, pantai Iboih, pantai Sumur Tiga, pantai Tapak Gajah, pantai Anoi Itam, pantai Ujung Kareung  atau pun menuju danau Aneuk Laot yang indah.
Potensi-potensi wisata yang sudah ada alangkah indahnya kalau terus kita kembangkan seperti bangunan-bangunan sisa Perang Dunia II, pemandian air panas alami Gunung Merapi Jaboi, Tugu Nol Kilometer, air terjun Pria Laot. Namun tidak menutup kemungkinan untuk menciptakan obyek wisata baru, semacam “London Eye”, misalnya. Ataupun kita ciptakan taman-taman indah yang menyatu dengan alam Sabang. Yang akan menjadi ikon wisata baru di Sabang. Untuk menjadikan Sabang  sebagai hub, selalu dan selalu kita tingkatkan pelayanan kepada wisatawan dan lebih baik dibanding pelayanan negara lain. Dan jangan lupa untuk selalu belajar dari negara tetangga kita yang sudah lebih maju dalam menarik wisatawan. Sehingga wisatawan akan senang datang ke Sabang khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Sangat membanggakan rupanya dalam mensukseskan gelaran Sail Sabang 2017 Kemenpar pun langsung beraksi. Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan Bagi Masyarakat langsung dilaksanakan di Aula Kantor Walikota Sabang, Kamis, 26 Oktober 2017. Pelatihan yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang kepariwisataan kepada masyarakat di wilayah kota Sabang sehingga masyarakat Sabang tidak hanya menjadi penonton di daerahnya sendiri. Kemenpar membuat Strategi Pengembangan Sumber Daya  Manusia, dengan unsur 3S. Unsur Speed Solid, dan Smart, jadi panglimanya. Setelah itu, strateginya disambung dengan jurus 3B. yang pertama Built. Membangun masyarakat lokal agar mampu melakukan untuk memajukan pariwisata Sabang. B yang kedua yaitu Borrow, dalam hal ini bermakna meminjam orang lain yang mampu memberikan pemikiran untuk memajukan pariwisata Sabang. Yang ketiga Buy atau membeli atau menyewa orang yang ahli di bidang pariwisata.
Akhir kata, salut dan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah bekerja keras menyiapkan Sail Sabang 2017. Kita tidak sama, kita kerja sama sebagaimana tema peringatan Hari Sumpah Pemuda kali ini.  Saya percaya, kerja keras kita tidak akan sia-sia, pasti ada hasilnya. Sukses Sail Sabang 2017. Sukses Sail Indonesia. Jayalah Indonesiaku. Lestari alamku.


#SailSabang2017 #PesonaSailSabang2017
Sumber: 
http://disbudpar.acehprov.go.id/jelang-sail-sabang-2017-kemenpar-gelar-pelatihan-sdm-pariwisata/

Ayo Antre Pertamax Jangan Premium Sahabat Milenial



Apa kabar sahabat semua..., kita pantas bersyukur saat ini karena masih bisa menikmati langit biru yang cerah. Persis seperti pada waktu kita kecil menggambar pemandangan langit selalu dengan warna biru ditambah aksesoris sepotong atau dua potong awan, kalau dirasa kurang lengkap kita tambahkan pula matahari kekuningan yang menyembul tersenyum dari balik awan. Coba bayangkan kalau langit berubah menjadi hitam gelap karena penuh dengan polusi asap kendaraan yang kita naiki setiap hari. Kita tentu akan terburu-buru menyalakan lampu, mataharipun mungkin akan tersedak kena asap kendaraan kita dan berusaha menyibakkan asap yang mengganggu pemandangannya sehingga bisa menyinari dunia kembali, membantu fotosintesis bunga-bunga indah di taman, membantu mengeringkan jemuran ibu-ibu he..he..,dan sebagainya.
Sahabat, kita memang tidak bisa menghilangkan polusi tetapi paling tidak kita bisa ikut menguranginya, bagaimana caranya? Salah satunya mengurangi pemakaian kendaraan pribadi, gunakanlah kendaraan umum. Sering kita saksikan satu kendaraan hanya diisi oleh satu orang saja, padahal kapasitasnya bisa sampai 6 atau 7 penumpang. Dengan menggunakan kendaraan umum disamping mengurangi polusi juga akan mengurangi kemacetan. Atau pakai model berangkat bareng teman yang searah, itu juga bisa mengurangi polusi. Cara lain adalah dengan menggunakan BBM yang memiliki bilangan oktan tinggi. Bilangan oktan atau research octane number (RON) merupakan angka yang menunjukkan kekuatan tekanan atau kompresi BBM terhadap mesin. Semakin tinggi kadar oktan akan berdampak baik terhadap kinerja mesin. Dengan BBM beroktan tinggi, residu atau kotoran sisa pembakaran pada mesin bisa diminimalisir.
Begini sahabat alasan kenapa kita harus beralih menggunakan Pertamax dibanding Premium.
Premium atau biasa disebut bensin merupakan BBM jenis distilat yang memiliki warna kekuningan yang jernih. Premium mengandung RON 88, yang merupakan kadar paling rendah diantara BBM kendaraan bermotor yang dipasarkan SPBU Pertamina di Indonesia.
Dari Segi teknologi:
Penggunaan Premium dalam mesin berkompresi tinggi akan menyebabkan knocking. Premium di dalam mesin kendaraan akan terbakar dan meledak tidak sesuai gerakan piston. Knocking menyebabkan tenaga mesin berkurang sehingga terjadi pemborosan atau inefisiensi. Kandungan RON dalam Premium adalah RON 88.
Dari Segi Ekonomi:
knocking berkepanjangan mengakibatkan kerusakan pada piston sehingga komponen tersebut lebih cepat diganti, Dibanderol dengan harga paling murah (di Subsidi oleh Pemerintah)
Dari Segi Polusi yang dihasilkan:
Menghasilkan NOx dan COx dalam jumlah besar. Gas ini dihasilkan dari reaksi pembakaran dalam mesin yang nantinya dilepaskan ke udara sebagai polusi udara. NOx adalah indikator senyawa biner Nitrogen Oksida (angka x bisa menunjukkan antara NO / NO2), sedangkan COx adalah indikator senyawa Carbon Oksida (angka x bisa menunjukkan antara CO / CO2 / CO3).
Dari Segi Pembuatan:
Produksi Premium lebih banyak komponen lokal, dalam pembuatannya menggunakan tambahan pewarna (dye). Memiliki kandungan sulfur maksimal 0,15 persen m/m atau setara dengan 1500 ppm.
Pertamax merupakan BBM berwarna biru-kehijauan yang dibuat menggunakan tambahan zat aditif. Pertamax diluncurkan pada tahun 1999 sebagai pengganti Premix 98 karena unsurnya MTBE (Methyl Tert-Butyl Ether) yang berbahaya bagi lingkungan. Pertamax sangat disarankan pada mesin kendaraan bermotor yang diproduksi setelah tahun 1990, terutama kendaraan yang menggunakan teknologi catalytic converters (pengubah katalitik) dan electronic fuel injection (EFI). Bahan bakar yang mempunyai RON 92 juga selain Pertamax adalah Shell Super dan Petronas Primax 92.
Dari Segi Teknologi:
Pertamax dapat menerima tekanan pada mesin berkompresi tinggi sehingga dapat bekerja dengan optimal pada gerakan piston. Hasilnya, tenaga mesin yang menggunakan Pertamax lebih maksimal. Pembakaran pada Pertamax Lebih sempurna daripada Premium dan Pertalite karena memiliki kadar RON 92.
Dari Segi Ekonomi:
BBM jenis Pertamax tidak disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya mengikuti harga internasional
Dari Segi Polusi yang dihasilkan:
Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah yang sangat sedikit.
Dari Segi Pembuatan:
Mengandung Ethanol sebagai peningkat bilangan oktannya.
Sahabat harga Pertamax memang lebih mahal bila dibanding Premium, namun harga mahal Pertamax tersebut akan tertutupi dengan banyaknya manfaat seperti yang sudah disebut di atas. Justru kita barangkali malah akan bisa lebih berhemat bila menggunakan Pertamax.
Pemakaian Pertamax Ron 92 yang lebih ramah lingkungan sehingga kualitas udara lebih terjaga, lebih sehat dan langitpun tetap biru. Langit Biru juga mempunyai makna masa depan yang cerah, optimis dan penuh dengan harapan-harapan baru. Bagaimana tidak, kalau langit gelap atau mendung saja kita pasti akan buru-buru untuk sampai tujuan hingga kita merasa aman. Sebagai Generasi Langit Biru, sahabat adalah Generasi Milenial yang saya percaya lebih mementingkan kualitas hidup untuk masa depan lebih baik dibanding hanya sekedar mencari murah diawal saja namun mahal diakhir. Kenapa saya katakan murah diawal mahal diakhir? Iya sahabat, di awal kita membeli dengan harga murah namun dampak kerusakannya akan kita rasakan kemudian yang lebih mahal. Tubuh kita akan terpapar racun karena lingkungan sudah terkontaminasi dengan polusi udara, kendaraan kita pun akan lebih cepat rusaknya yang seharusnya bisa kita investasikan untuk jangka panjang. Ayo sahabat milenial, kita jaga bersama bumi yang kita cintai ini. Salam.
#GenLangitBiru
Sumber:
https://perspektifofficial.com/2016/08/08/perbedaan-5-tipe-bbm-di-indonesia/  
www.pertamina.com