Pelaksanaan Sail Sabang 2017 yang menjadi satu rangkaian dari Sail Indonesia akan membuka mata dunia
akan wisata bahari Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya jumlah
peserta yang akan hadir serta animo
masyarakat untuk mensukseskan gelaran tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa
setiap gelaran acara akan mendongkrak pamor suatu wilayah apalagi kalau gelaran
tersebut dikemas dengan acara yang menarik serta promosi yang tepat.
Gelaran-gelaran tersebut dengan berbagai kemasan hendaknya diadakan sepanjang
tahun sehingga wisatawan yang datang kapanpun tetap akan menemui hal-hal yang
menarik yang bisa menjadi kenangan terindah dalam hidup mereka. Banyaknya
wisatawan yang datang akan mendongkrak perekonomian masyarakat. Begitu banyak
hal yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Keinginan
agar gelaran Sail Sabang menjadi
awal dari terwujudnya Sabang sebagai Pelabuhan Hub Wisata Bahari Internasional
akan bisa terwujud manakala kita konsisten dengan langkah-langkah yang kita
tempuh untuk mewujudkannya.
Ada
beberapa hal yang barangkali bisa kita lakukan bersama untuk lebih mendekatkan
impian tersebut menjadi nyata. Pembangunan infrastruktur seperti pembangunan
pelabuhan yang memadai, yang bisa disandari oleh kapal-kapal pesiar besar akan
sangat membantu mempercepat terwujudnya mimpi tersebut disamping pembangunan
sarana dan prasarana pendukung lain. Kita sudah diuntungkan dengan kedalaman
pelabuhan yang mencapai 22 meter sehingga kapal-kapal pesiar besar bisa bersandar.
Kita berusaha mewujudkan semua kebutuhan, tidak hanya kebutuhan wisatawan
namun juga kebutuhan kapal pesiar tersebut. Saya membayangkan pelabuhan yang
bisa disandari oleh kapal-kapal pesiar besar yang membawa ribuan wisatawan
serta adanya dermaga untuk berlabuhnya kapal-kapal layar. Seterusnya saya
membayangkan adanya suatu mal, ya suatu mal yang barangkali bisa kita beri nama
Mall of Sabang dengan arsitektur khas Sabang namun dengan sarana dan
prasarana modern dan lengkap.
Mal tersebut melayani semua kebutuhan logistik kapal seperti: sayur-sayuran,
bahan-bahan makanan, air bersih, bahan bakar bagi kapal serta barangkali spare
part kapal. Apa pun kebutuhan kapal kita penuhi, lengkap.
Di mal tersebut saya juga bisa
berjalan-jalan untuk mendapatkan informasi pariwisata di seluruh Indonesia. Jadi di mal akan ada
gerai-gerai dari seluruh provinsi yang ada. Gerai-gerai tersebut menyediakan
segala macam informasi pariwisata masing-masing daerah. Di gerai
dipajang foto-foto obyek
wisata andalan yang mempesona, foto-foto budaya, makanan-makanan khas, kain-kain
khas daerah, souvenir-souvenir, hotel-hotel atau resort-resort yang ada di masing-masing daerah,
serta informasi untuk mencapai kesana.
Di mal di sisi yang menghadap pelabuhan kita
semua bisa menikmati hidangan di
semacam pujasera (pusat jajanan serba ada) yang menyediakan makanan khas
nusantara dari beragam daerah. Sambil menikmati pemandangan pelabuhan dengan
segala hiruk pikuknya kita bisa duduk-duduk bersantai menikmati hidangan tersebut. Kebayang-kan
kita menikmati coto makasar, sop konro, rawon, sate padang, sate madura, sate
buntel solo, sate tegal, rujak cingur, nasi uduk, gudeg jogja, nasi liwet, ayam
taliwang, dan makanan-makanan khas nusantara yang lain ataupun makanan-makanan berbahan dasar dari
hasil lolahan laut Sabang sambil
melihat semburat matahari
jingga tenggelam ke peraduannya. Wow, pasti suatu pengalaman yang menakjubkan dan tak terlupakan.
Saya pun membayangkan bisa bersepeda dengan
sepeda yang disediakan gratis bagi wisatawan melalui jalan-jalan mulus nan
lebar berkeliling menikmati
keindahan pulau We. Ataupun kalau capek bisa menggunakan bis wisata gratis menuju
pantai-pantai yang mempesona dengan
pasir putih dan laut biru nan jernih seperti pantai Gapang, pantai
Iboih, pantai Sumur Tiga, pantai Tapak Gajah, pantai Anoi Itam, pantai Ujung
Kareung atau pun menuju danau Aneuk Laot yang indah.
Potensi-potensi wisata yang sudah
ada alangkah indahnya kalau terus kita kembangkan seperti bangunan-bangunan sisa Perang Dunia
II, pemandian air panas alami Gunung Merapi Jaboi, Tugu Nol Kilometer, air terjun Pria Laot. Namun tidak menutup
kemungkinan untuk menciptakan obyek wisata baru, semacam “London Eye”, misalnya. Ataupun kita ciptakan
taman-taman indah yang menyatu dengan alam Sabang. Yang akan menjadi ikon
wisata baru di Sabang. Untuk menjadikan Sabang sebagai hub, selalu dan selalu kita tingkatkan
pelayanan kepada wisatawan dan lebih baik dibanding pelayanan negara lain. Dan
jangan lupa untuk selalu belajar dari negara tetangga kita yang sudah lebih
maju dalam menarik wisatawan. Sehingga wisatawan akan senang datang ke Sabang
khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Sangat membanggakan rupanya dalam mensukseskan gelaran Sail Sabang 2017 Kemenpar pun langsung beraksi. Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan Bagi Masyarakat langsung dilaksanakan di Aula Kantor Walikota Sabang, Kamis, 26 Oktober 2017. Pelatihan yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang kepariwisataan kepada masyarakat di wilayah kota Sabang sehingga masyarakat Sabang tidak hanya menjadi penonton di daerahnya sendiri. Kemenpar membuat Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia, dengan unsur 3S. Unsur Speed Solid, dan Smart, jadi panglimanya. Setelah itu, strateginya disambung dengan jurus 3B. yang pertama Built. Membangun masyarakat lokal agar mampu melakukan untuk memajukan pariwisata Sabang. B yang kedua yaitu Borrow, dalam hal ini bermakna meminjam orang lain yang mampu memberikan pemikiran untuk memajukan pariwisata Sabang. Yang ketiga Buy atau membeli atau menyewa orang yang ahli di bidang pariwisata.
Akhir kata, salut dan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah bekerja keras menyiapkan Sail Sabang 2017. Kita tidak sama, kita kerja sama sebagaimana tema peringatan Hari Sumpah Pemuda kali ini. Saya percaya, kerja keras kita tidak akan sia-sia, pasti ada hasilnya. Sukses Sail Sabang 2017. Sukses Sail Indonesia. Jayalah Indonesiaku. Lestari alamku.
Sangat membanggakan rupanya dalam mensukseskan gelaran Sail Sabang 2017 Kemenpar pun langsung beraksi. Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan Bagi Masyarakat langsung dilaksanakan di Aula Kantor Walikota Sabang, Kamis, 26 Oktober 2017. Pelatihan yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang kepariwisataan kepada masyarakat di wilayah kota Sabang sehingga masyarakat Sabang tidak hanya menjadi penonton di daerahnya sendiri. Kemenpar membuat Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia, dengan unsur 3S. Unsur Speed Solid, dan Smart, jadi panglimanya. Setelah itu, strateginya disambung dengan jurus 3B. yang pertama Built. Membangun masyarakat lokal agar mampu melakukan untuk memajukan pariwisata Sabang. B yang kedua yaitu Borrow, dalam hal ini bermakna meminjam orang lain yang mampu memberikan pemikiran untuk memajukan pariwisata Sabang. Yang ketiga Buy atau membeli atau menyewa orang yang ahli di bidang pariwisata.
Akhir kata, salut dan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah bekerja keras menyiapkan Sail Sabang 2017. Kita tidak sama, kita kerja sama sebagaimana tema peringatan Hari Sumpah Pemuda kali ini. Saya percaya, kerja keras kita tidak akan sia-sia, pasti ada hasilnya. Sukses Sail Sabang 2017. Sukses Sail Indonesia. Jayalah Indonesiaku. Lestari alamku.
#SailSabang2017 #PesonaSailSabang2017
Sumber:
http://disbudpar.acehprov.go.id/jelang-sail-sabang-2017-kemenpar-gelar-pelatihan-sdm-pariwisata/
Sumber:
http://disbudpar.acehprov.go.id/jelang-sail-sabang-2017-kemenpar-gelar-pelatihan-sdm-pariwisata/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar